Senin, 03 Agustus 2009

Mbah Surip Wafat


Kabar kepergian Mbah Surip benar-benar mengejutkan banyak orang. Ia pergi saat bintang-nya sebagai penyanyi baru bersinar terang. Tapi begitulah, ajal tidak ada yang tahu, semua kuasa Yang Diatas.

Mbah Surip terlahir dengan nama Urip Ariyanto. ia lahir di Mojokerto, Jawa Timur, 5 Mei 1949 silam. Pamorsnya sebagai penyanyi baru berinar saat usianya menjelang 60 tahun. Lewat lagu, Tak Gendong, ia benar-benar sudah jadi idola baru. Semua orang tahu dan hamil lagu jenaka tersebut dari anak-anak sampai orang dewasa.

Mbah Surip pernah mendapatkan penghargaan rekor MURI (Museum Rekor Indonesia) untuk kategori menyanyi terlama. Ia pernah ikut membintangi beberapa film dan beberapa kali pula tampil di televisi.

Sebelum menjadi seniman, Mbah Surip menjalani berbagai macam profesi. Mulai pekerjaan di bidang pengeboran minyak, tambang berlian bahkan lelaki yang memiliki gelar Drs, Insinyur, dan MBA ini pernah mengadu nasib di luar negeri seperti Kanada, Texas, Yordania, dan California.

Setelah kembali ke tanah, air karirnya sebagai penyanyi langsung mencorong. Bahkan, dari hasil menyanyi itu ia sudah mendapatkan materi yang berlimpah. Namun, semua itu tak merubah dirinya. Ia lebih senang kemana-mana naik motor.

Berikut ini, beberapa album yang pernah ia rilis.

Ijo Royo-Royo (1997)

Indonesia I (1998)

Reformasi (1998)

Tak Gendong (2003)

Barang Baru (2004)

Jumat, 03 Juli 2009

Saosin – Is This Real + Own My Own (2 New SIngle)

http://www44.indowebster.com/26f92fad62c535a9524518aeda247323.jpg


Download Saosin – Is This Real + Own My Own (2 New SIngle) sondonk

download

Minggu, 28 Juni 2009

Mengenang Michael "Jacko" Jackson The King Of Pop


Siapa yang tidak kenal Michael Jackson? Hampir semua orang paling tidak pernah mendengar namanya. Tapi sebenarnya siapa sih Michael Jackson yang akrab dipanggil Jacko ini? Apa sih kontribusinya sampe segitu terkenalnya?

Michael Jackson bukan hanya seorang musisi, tapi dia juga adalah seorang trend setter. Musiknya menyentuh banyak orang. Tariannya menjadi legenda tersendiri. Gaya bernyanyi dan menarinya kemudian mengilhami banyak penyanyi-penyanyi pop kemudian.

Tahun-tahun awal
Michael Jackson lahir dari keluarga kulit hitam kelas bawah (alias miskin). Ayahnya Joseph Jackson adalah seorang musisi gagal. Kegagalannya dan kehidupan yang keras membuat sang ayah, Joseph, memperlakukan anaknya dengan keras. Sang ayah tidak segan-segan memukul anak-anaknya bila melakukan kesalahan.

Keluarga Jackson sendiri memiliki 9 orang anak yaitu Rebbie, Jackie, Tito, Jermaine, La Toya, Marlon, Michael, Randy dan Janet. Michael adalah anak ke tujuh. Bakat musik sang ayah rupanya mengalir pada anak-anak Joseph. Hingga suatu hari Joseph menyadarinya. Joseph seperti hendak menebus "kegagalannya" dengan mendorong anak-anaknya untuk merintis karir sebagai musisi. Dan terbentuklah The Jackson 5 yaitu: Jackie (vocals), Tito (lead guitar, vocals), Jermaine (bass guitar, vocals), Marlon Jackson (vocals), dan Michael(lead vocals).

Singkat kata mereka berhasil mencuri perhatian Berry Gordy sang empunya Motown. Dan jadilah mereka salah satu grup paling sukses yang diorbitkan oleh Motown. Kesuksesan "The Jackson 5" semakin tinggi. Mereka jadi gambaran "the american dream", dimana keluarga dari kelas bawah bisa mencapai kesuksesan, hal manya yang memang dialami oleh keluarga Jackson. Dari keluarga yang sangat miskin menjadi keluarga kaya yang hidup mewah.

Michael kecil dari awal sudah mencuri perhatian publik. Dia sudah menunjukkan bakat yang menonjol dibanding kakak-kakaknya. Jadilah dia pusat perhatian dari "The Jackson 5". Bahkan di tahun 1972, Berry Gordy membuatkan album solo pertama Michael Jackson yaitu "Got to Be There". Lagu-lagu solo Michael Jackson semakin banyak digemari publik seperti "Ben" (album Ben - 1972), "One Day in Your Life" (album Forever, Michael - 1975).
kepopuleran Michael menyaingi kepopuleran lagu-lagu "The Jackson 5" sendiri.

Sayang kesuksean keluarga jackson tidak diiringi oleh keharmonisan keluarga mereka. Ya kisah klise dan sinetron banget, setelah sukses malah keluarga jadi berantakan. Pada tahun 1975 "The Jackson 5" keluar dari Motown dan pindah ke CBS. Jermaine tidak ikutan pindah karena sebagai mantu Berry Gordy dia tetap setia di Motown. Hal ini semakin membuat Michael frustasi, bukan hanya keluarganya yg berantakan bahkan grupnya pun rontok. Jermaine kemudian diganti oleh Randy Jackson (percussion, keyboard, vocals).

Selasa, 16 Juni 2009

Strategi Rapino di Kegalauan Bisnis Musik





Di tengah kegalauan industri musik dunia, dia membawa Live Nation menjadi perusahaan musik terpadu. Strategi apa saja yang digelar?

Perubahan memang satu hal yang pasti di jagat bisnis, tak terkecuali di bisnis musik. Para eksekutif perusahaan rekaman besar (major label) kini tengah berpikir keras mengangkat kembali bisnisnya yang terus melempem dihajar aktivitas pengunduhan (download) musik via Internet. Akhir 2007, dalam diskusi di salah satu raksasa rekaman, EMI, terungkap bahwa produk utama industri musik yakni compact disk (CD), penjualannya terus menurun di sejumlah negara maju. Mengacu data Nielsen SoundScan, dalam diskusi itu dipaparkan penjualan CD di Amerika Serikat turun 19% dibanding tahun 2006. Sementara di Inggris, pada semester pertama 2007, turun 6%, lalu Jepang, Prancis dan Spanyol turun 9%, Italia 12%, Australia 14%, dan di Kanada 21%.

Tak heran, Mark Mulligan, analis JupiterResearch, meyakini sekarang tengah terjadi pergeseran besar di industri musik. ”Pada 2007 menjadi semakin jelas bahwa industri rekaman tengah berkontraksi, dan tampaknya menjadi sesuatu yang berbeda ketimbang abad ke-20,” katanya seperti dikutip The Economist dalam artikel bertajuk From Major to Minor (10 Januari 2008). Seperti apakah sesuatu yang berbeda itu? Lantas, akan ke mana para artis dan musisi itu berlabuh?

Mulligan benar bila menyatakan tengah terjadi pergeseran. Dan salah satu aktor penting yang berselancar di tengah gejolak ini adalah Michael Rapino. Lewat bendera Live Nation, Rapino adalah penunggang perubahan yang cukup cerdik. Bahkan, di industrinya, dia mungkin tergolong orang yang terlihai meniti dinamika yang ada, mengubah pergeseran yang menciutkan para eksekutif perusahaan rekaman, menjadi keuntungan yang menggiurkan. Bukan cuma untuk sekarang, tapi juga masa mendatang.

Live Nation sejatinya adalah perusahaan yang tergolong bau kencur. Berbasis di Beverly Hills, Kalifornia, AS, perusahaan ini terbentuk pada 2005 hasil pemisahan diri (spin-off) dari Clear Channel Communications. Namun, dalam waktu yang cepat, Live Nation telah menjadi perusahaan yang disegani di industri musik. Ini tak lain karena pilihan jalur bisnisnya yang terbilang berada di saat yang tepat.

Selepas era Napster dan lahirnya situs-situs file sharing yang memungkinkan pengguna Internet saling berbagi file musik, industri musik sungguh mengalami guncangan hebat. Terlebih setelah iPod dan produk pemutar musik digital merajalela. Bisnis musik, terutama industri rekaman, mengalami masa ancaman yang serius. Sebab, masyarakat lebih senang bertukar musik setelah mengonversi versi CD ke dalam file digital, terutama dalam format MP3. Apalagi di negara-negara yang masyarakatnya rajin membajak, termasuk Indonesia. Di tempat-tempat itulah, CD lagu bajakan terjual lebih laris ketimbang versi aslinya.

Di tengah kegaduhan yang melanda industri rekaman, Rapino bermain cantik. Sejak dipisahkan dari Clear Channel pada 2005, dia melihat sebuah peluang, yakni promotor akan menjadi lebih perkasa bila bermitra dengan musisi. Tak heran, dia pun langsung menggeber bisnis ini. Tahun 2005 saja, dia sukses mempromotori sekitar 28.500 acara di pelbagai negara, terutama konser musik grup top macam Cold Play, dengan total penonton mencapai lebih dari 61 juta orang.

Melihat kesuksesan itu, dan melihat industri musik yang kian gamang menghadapi era pengunduhan musik, Rapino melangkah lebih jauh. Dia berupaya mentransformasi Live Nation dari perusahaan yang sekadar menggelar konser musik, menjadi perusahaan yang disebutnya the future of the music business. Visi ini didefinisikannya sebagai: Sebuah tempat di mana penggemar (fans), konten Internet, kontrak rekaman, penerbitan, tur, promosi, pensponsoran, dan manajemen artis, duduk bersama di bawah satu atap. Pendeknya, menjadi one stop musical company yang mengelola setiap kebutuhan musikal artis dan penggemarnya.

“Live Nation akan menggunakan seluruh asetnya yang terpenting: tiket konser, membangun karier artis, hubungan dengan pelanggan, membuat deal dengan sponsor, serta membuat hubungan artis dan penggemarnya jadi akrab,” tuturnya. Karena itu, tawarannya pada sang artis adalah: Kami sudah menggelar tur Anda. Mengapa tidak sekalian memercayakan album, merchandise, situs, dan produksi video pada kami?

Gebrakan Rapino yang paling mengguncang perusahaan rekaman adalah ketika dia mengontrak Madonna senilai US$ 120 juta untuk aktivitas konser selama 10 tahun. Live Nation punya hak mengelola seluruh aspek karier diva musik pop ini, mulai dari promosi konser sampai lisensi citranya. Kemudian, dia membekukan kontrak dengan Ticketmaster pada Agustus 2007. Terhitung sejak 1 Januari 2009, Live Nation hendak meluncurkan layanan penjualan tiket yang selama ini dikelola Ticketmaster. Untuk pelayanan tiket ini, Rapino meminta lisensi dari CTS Eventim, agen tiket nomor dua terbesar di dunia yang berbasis di Bremen, Jerman.

Jumat, 12 Juni 2009

VA - Ost Transformers Revenge Of The Fallen (Full Album 2009)


Daftar Lagunya

01. Linkin Park - New Divide
02. Green Day - 21 Guns
03. Cavo - Let It Go missing
04. Taking Back Sunday - Capital M-E
05. The Fray - Never Say Never
06. Nickelback - Burn It To The Ground
07. The Used - Burning Down The House
08. Theory Of A Deadman - Not Meant To Be
09. The All-American Rejects - Real World
10. Hoobastank - I Don't Think I Love You
11. Staind - This Is It (320 kbps)
12. Avenged Sevenfold - Almost Easy
13. Cheap Trick - Transformers The Fallen Remix

Download VA - Ost Transformers Revenge Of The Fallen (Full Album 2009)

http://i279.photobucket.com/albums/kk131/edi_edoz/bownload.gif

Minggu, 07 Juni 2009

Saint Loco: Santai Saja (New Song)

http://soulharmony.files.wordpress.com/2008/12/10008_saint-locco-ilham2.jpg

Lirik Saint Loco - Santai Saja

Mungkin kau kecewa
Semua datang yang tak kau minta
Namun ini semua kenyataan kita

Waktu kita lelah dalam menjalani
Semua macam kisah dalam hidup ini
Kadang kita lemah hanya mampu untuk pasrah
Saat kenyataan ga sejalan dengan harapan
Saat keyakinan hilang dalam kepahitan
tetaplah tabah setidaknya kau mencoba
menjadi lebih baik dalam jalani hidup ini
Janganlah resah tiada waktu menjawabnya

Kau harus bersabar
Semua indah pada waktunya

Santai saja kawan
Ikuti Kata hati biarkan sedihmu berlalu
Kau pasti bisa
Menjadi suatu hari dengan pagi yang baru
Tenang saja kawan
Hadapilah semua


Download Saint Loco - Santai Saja (Lagu Baru)

http://i279.photobucket.com/albums/kk131/edi_edoz/bownload.gif

Senin, 01 Juni 2009

KETIKA LAGU MELAYU MENJAJAH MUSIK (DI) TV KITA

Masalah maraknya genre musik pop-melayu memang menjadi perdebatan yang cukup panjang. Setiap fenomena pastinya menimbulkan sebuh kontroversi, antara pro dan kontra. Dihujat, tapi dianggap sebagai 'pendulang emas' dan justru seperti 'penyelamat' untuk tetap bertahannya industri musik yang katanya sedang susah. Tapi, bukannya (faktanya) kita ini bangsa yang berkulit sawo matang yang notabene berbangsa Melayu?
Ini hanya masalah selera dan pilihan, jadi wajar jika ada yang suka dan ada pula yang membenci. Berikut sedikit tulisan saya di majalah The Chord's edisi Mei ini. Ada beberapa nama 'penganut sekte' musik ini yang berada di sekitar kita, beberapa waktu terakhir. Walau tidak semua 'penganut'nya yang sempat ditulis.


Mereka-Mereka Itu “Melayuers'

Pop Melayu? Emang salah? Padahal kita sebenarnya adalah bangsa Melayu, yang tentunya wajar jika tidak akan jauh-jauh dari karakter musik tersebut. Kenapa kok dipermasalahkan? Pendapat ini terucap, karena banyak yang menuduh penganut musik seperti ini identik dengan kualitas musikal yang minim. Kenyataanya, karena genre musik ini memang menampilkan konsep musik yang simple, mendayu dengan cord yang sederhana. Apakah separah itu? Jawabannya, bisa ya bisa juga tidak. Nyatanya, beberapa nama sukses di jalur ini memang memiliki kualitas musik (skill) yang minim, walaupun ada juga yang memiliki kemampuan bermusik yang cukup bisa diandalkan.
Tapi, harus diakui bahwa suksesnya beberapa nama pengusung musik jenis ini, seperti membuka mata dan menumbuhkan rasa percaya diri bagi banyak band yang akhirnya bisa tampil dan ikut bersaing di indutri musik Indonesia. Bahkan dari mereka-mereka yang juga termasuk minim secara skill. “Kalau band yang skill-nya cuma segitu saja bisa sukses, kenapa kita tidak.” Ungkap salah satu band pendatang baru yang juga menganut musik ini menggungkapkan pada saya. Sebenarnya fenomena ini cukup positif. Di sisi lain, musik yang dipelesetkan (atau dicemooh?) menjadi musik 'Metal' kependekan dari Mellow Total ini menjadi pendulang emas di industri musik saat ini. Dan faktanya, mereka seperti 'menyelamatkan jualan' musik di panggung musik tanah air yang kabarnya terpuruk hingga 20% dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Selain 4 nama besar (ST12, Kangen Band, Hijau Daun dan Wali), yang tiba-tiba melejit dan 'kaya mendadak', berikut ini, daftar beberapa band yang terang-terang memilih jalur ini untuk dijadikan mata pencaharian. Beberapa diantaranya, mengaku memilih jalur ini sebagai jalur realistis untuk menembus pasar musik Indonesia, yang lainnya mengaku sudah main jenis musik ini sejak genre ini belum booming. Ada yang sukses, ada yang juga mulai merambat dan masih merintis. Bahkan ada juga yang sudah tidak terdengar lagi. Walaupun sengaja tidak semua penganut-nya dicantumkan, tapi para 'Melayuers' ini sekarang ada di panggung musik kita, mewakili pengusung musik yang banyak 'dihujat' tapi sekaligus banyak 'dibeli'. Disumpahi tapi banyak diikuti.

Radja
Karir band yang formasi terakhirnya Ian Kasela (vokal), Moldy (gitar), Seno (drum) dan Indra (bass) termasuk dramatis. Dari band yang disepelekan, tiba-tiba menjadi band yang sukses menjual album sampai mendapat penghargaan multi platinum. Dan akhirnya balik ke awal, menjadi band yang sudah mulai ditinggalkan. Debutnya “Lepas Masa Lalu” (2001) Jeblok di pasar. Radja menjadi band yang benar-benar tidak di kenal, dan hanya jadi penonton di panggung musik Indonesia. Tiba-tiba saat album mereka di-repackage, lagu 'Cinderela' dan 'Jujur' jadi melejit (2005). Padahal lagu ini ada di album sebelumnya yang terhitung nggak sukses. Album selanjutnya mengikuti sukses dengan hits 'Benci Bilang Cinta' atau 'Aku Ada Karena Kau Ada' (2006). Sepanjang tahun tersebut, band ini menjadi headliner di beberapa event, dan tidak lagi jadi penonton. Tapi di tahun 2007 tanda-tanda kemunduran mereka sudah dirasakan, bahkan album terakhirnya 'Membumi' (2008) seperti 'amblas' dipasar. Band ini cuma seumur jagung, salah satu penyebabnya adalah, materi lagu mereka yang kurang progress dan terutama attitude sang vokalis yang sering dicap 'kurang nice'

Vagetos
Band asal Sukabumi ini sebenarnya adalah jawara A Mild Live Wanted' 07. Tentunya, untuk urusan skill bermusik mereka cukup bisa diandalkan. Apalagi mereka termasuk band profesional untuk ukuran band daerah yang baru muncul. Walaupun berkiblat pada band Inggris Muse, karakter mendayu mereka membuat band yang diawaki Teguh (vokal), Sony (gitar), Irman (gitar), Budi (bass), dan Rudi (drum) identik dengan karakter ini. Debutnya “Sesuatu yang Beda” dengan hits-nya 'Biarkan Aku Mencintaimu (BAM)' (2007) meledak di pasaran. Bahkan teguh sang vokalis menjadi songwriter untuk beberapa nama. Kabarnya, videoclip mereka ditonton oleh hampir satu juta orang di situs YouTube. Belum lagi yang mengunduh RBT-nya. Kepopuleran mereka, bahkan sampai juga ke kuping TKI di negeri Hongkong. Bahkan ada salah seorang TKI yang membuat videoclip amatiran 'BAM' versi mereka sendiri, yang juga di posting di YouTube. Tapi, kesuksesan mereka tidak diikuti saat mereka merilis album religi 'Kuatkan Aku' (2008). Nama Vagetoz sepertinya 'mendem' beberapa waktu terakhir, ditengah gelombang melayuers yang sulit dibendung. Mereka saat ini sedang menyipakan album terbaru.

Matta
Band asal kota Bandung yang berawak Sunu (vokal), Wox (drum), Igoy (gitar), Dicky (gitar), Stay (Bass), dan Yudi Permana (keyboard) bisa jadi termasuk tipikal band 'one hit wonder'. Mereka langsung melejit di debut album dengan single 'Ketahuan' yang sangat melayu (2007), bahkan ada yang membawakan juga versi dangdut-nya. Padahal, band ini digawangi personil yang memiliki skill yang baik. Bahkan beberapa diantaranya adalah musisi kelas juara. Lagu mereka gampang di cerna dan diikuti oleh anak-anak sekalipun. Tawaran panggung dan RBT, sudah tidak perlu ditanyakan lagi. Bahkan hits keduanya 'Playboy' juga sempat meledak. Tapi nama mereka juga tenggelam beberapa waktu terakhir. Album keduanya seperti terkatung-katung. Salah satu penyebabnya, label tempat menaungi mereka sempat goyah, dan kabarnya juga mempengaruhi kreatifitas mereka yang seperti stuck. Rencananya, mereka akan merilis album ke-2 tahun ini, tapi sepertinya belum terdengar kabar yang pasti. Alhasil, sejauh ini, Matta hanya dikenal dengan satu hits saja, 'Ketahuan'.

Merpati
Dituduh sebagai salah satu pencetus tema lagu selingkuh, dan dicap menampilkan lirik yang 'ndeso', tapi band asal Jakarta ini langsung mencuat di permukaan dengan karakter lagu mendayu-nya. Bahkan jadi salah satu lagu wajib yang dinyanyikan oleh para pengamen nasional. Ranie (vokal), Andi (gitar), Liez (gitar), Ayus (bass), dan Boegil (kibor) mungkin tidak akan menyangka, musik yang simple dan didominasi tema selingkuh, langsung melejitkan debut album yang bertitel 'Tak Selamanya Selingkuh Itu Indah'. Band ini salah satu band yang banyak di caci sebagai band yang memiliki 'skill terbatas'. Tapi apa mau dikata, band yang awalnya dipandang sebelah mata ini ternyata memiliki karir yang cukup mulus. Terbentuk tahun 2007, dan langsung melejit setahun kemudian dengan pengunduh RBT yang cukup membuat iri banyak band mapan lainnya.


 

Design By:
SkinCorner